Friday, October 5, 2012

Perjalanan Hidup dengan Foto

Perjalanan Hidup





http://tigajoko.blogspot.com/

Seperti yang sudah anda ketahui, saya tinggal di sebuah Negara kepualauan terbesar yaitu Indonesia, Negara yang terletak di Asia Tenggara..
Indonesia adalah Negara yang indah, kaya akan kekayaan alam dan populasi penduduk termasuk besar…. Sebagai Negara berkembang, di Indonesia masih banyak dijumpai kesenjangan sosial, jarak antara orang kaya dan orang miskin terlalu jauh.
Beruntung dalam Perbedaan pendidikan, budaya, dan suku maupun agama masih banyak di jumpai ketentraman,kenyamanan dan keamanan pada umumnya.

Di Indonesia, lebih tepatnya di Jogjakarta saya hidup dan dibesarkan,  sebuah kota dengan kekayaan alam serta Kebudayaan yang masih sangat dihormati masyarakatnya. Sebuah Propinsi yang dipimpin seorang Gubernur dan Juga seorang Raja…

Beruntung saya Hidup dari keluarga yang berbahagia, lahir dan dibesarkan di pusat kota Jogjakarta oleh seorang ayah yang bekerja di sebuah department dan seorang ibu yang menjalankan usaha di bidang makanan..saya kecil dengan 4 orang saudara lainnya.
Sangat beruntung seorang Trijoko kecil tumbuh dan berkembang dengan pendidikan yang cukup….tidak semua anak kecil seberuntung saya.

Saat ini Seorang istri dengan dua orang anak , laki-laki dan perempuan yang manis-manis, menemani keseharian saya. Hidup dan tinggal di daerah Kasongan. Daerah Industri Gerabah. Karena rutinitas melihat seputar perjalanan hidup masyarakat pedesaan dan kehidupan pengrajin serta petani saya tertarik untuk mencoba mengumpulkan beberapa perjalanan hidup para pengrajin dan petani, kita tidak melihat foto-foto bukan sebagai obyek untuk di ratapi tetapi kita bisa belajar dari semangat hidup dan perjuangan dalam melakukan pekerjaannya. Sebuah pembelajaran yang bias diterapkan dalam kehidup kita.


“KASONGAN”
sebuah desa yang tidak jauh dari pusat kota Jogjakarta. daerah pusat kerajinan Gerabah, yang juga sebagai tempat Pariwisata. Masyarakatnya sebagian besar turun temurun berprofesi sebagai pengrajin…tetapi tidak sedikit yang menjadi soarang pengusaha kerajinan yang besar yang bisa menampung banyak tenaga kerja. dalam perjalanan ini saya mengkisahkan perjalanan hidup masyarakat yang lebih tradisional dan hidup dengan kesederhanaannya.

1. Suasana Keseharian

      Saat ini tanah liat di daerah Kasongan sudah sangat sedikit, jadi untuk mendapatkan bahan, para    pengrajin untuk mendapatkannya dengan cara membeli dai daerah lain.

Dalam foto ini terlihat seorang pengrajin sedang mengangkut tanah liat dengan sepedanya.


Keluarga Pengrajin hidup sederhana dan keceriaan, faktor pendidikan tetap menjadi tujuan utama dalam keluarga sederhana tersebut. suasana pagi disaat anak-anak berangkat sekolah menjadikan suasana dan keadaan yang sangat menentramkan hati.




2 . Pembuatan Gerabah


Dalam foto ini terlihat seorang Nenek. Walaupun sudah berusia lanjut tetapi setiap hari masih mengerjakan pekerjaan membuat gerabah, dengan tekun dan telaten dia menyelesaikan pekerjaannya. Dalam sehari bisa dibuat 10 buah gerabah siap untuk dibakar.

Dalam Beberapa generasi dengan turun temurun keluarga pengrajin mewariskan keahliannya kepada anak dan cucunya.....


  1. aneka macam kerajinan

baik laki-laki maupun perempuan melakukan aktifitasnya sebagai pengrajin.


Aneka macam kerajinan baik yang tradisional semacam kendil (tempat untuk memuat Gudeg) makanan khas Jogjakarta dari bahan buah nangka yang masih muda lebih tepatnya disebut "GORI", anglo, wuwung (hiasan untuk atap rumah) dan lain-lain, yang lebih modern bisa berupa Guci, vas bunga, pot bunga, maupun patung-patung hiasan, dan lain sebagainya


4. Pembakaran gerabah

Proses pembakaran gerabah dilakukan baik tradidional maupun modern…
Pembakaran tradisoinal mempergunakan kayu dan juga jerami. labih modern bisa mempergunakan Oven.


foto ini menceritakan proses pembakaran gerabah secara tradisional dengan mempergunakan jerami.

Dalam melakukan pembakaran biasanya  dilakukan dalam waktu 3 jam dan di lakukan oleh semua keluarga di Bantu tetangga.. yang berlaku bergiliran istilahnya Gotongroyong dan "sambatan" sebuah tradisi yang hidup saling tolong menolong dalam melakukan aktifitas pekerjaan sehari-hari antar warga desa tanpa imbalan. yang mungkin di kota besar tidak berlaku lagi, karena semua dinilai dengan uang. 






Selain sebagai seorang pengrajin,, masyarakat Kasongan keseharian aktifitasnya sebagi petani. Pekerjaan turun temurun dari nenek moyang, di sini seorang petani tidak mempunyai lahan pertanian yang luas, kebanyakan lahan kurang lebih sekitar  1000m2…. Hasil pertanian yang sudah dirasa cukup untuk menghidupi keluarganya.



Jerami sisa hasil Panen bagi Masyarakat KASONGAN sangat berguna sekali.... sebagai bahan bakar untuk pembakaran gerabah.... kayu dipergunakan untuk proses pembakaran keramik yang kualitas nya lebih bagus dan jenis-jenis keramik modern lainnya


Jerami hasil panen saat ini masih banyak dijumpai pengangkutannya dengan mempergunakan sepeda. belum banyak yang mempergunakan kendaraan modern, karena situasi jalan dipersawahan yang tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan modern.

tidak jarang hasil panen proses pengangkuatannya oleh wanita-wanita tua dengan di panggul di atas punggungnya.....foto diatas menggambarkan keperkasaan dua orang wanita tua yang pulang mengangkut hasil panennya dengan cara dipanggul di punggungnya

dalam foto ini saya mencoba ngambil dengan cara backlight serta sudut pandang rendah, untuk membuat suasana lebih terkesan perkasa dengan pekerjaannya walaupun tidak dengan cara ini sudah akan kelihatan perkasa. cahaya yang memancar dan sudut pandang yang rendah semoga akan lebih menampilkan keperkasaannya



Hasil dari pembakaran gerabah setelah tiga jam akan terlihat kemerahan.

proses pejualan dan pengangkutannya pun untuk masyarakat tradisional masih mempergunakan sepeda sebagai andalan. terlihat dalam foto ini seorang ibu mengangkut hasil gerabahnya dengan mempergunakan sepeda. selain mengurangi polusi udara di pekotaan juga kesehatannya lebih terjaga dengan mempergunakan sepeda... terbukti dengan hidup kesehariannya yang terasa ringan dan bersahaja  tanpa di takuti rasa sakit.



selanjutnya dengan tulisan dan foto-foto ini bisa menggambarkan perjuangan dan keperkasaan para pengrajin di desa Kasongan yang ramah lingkungan dan hidup dengan kesederhanaannya.....
kita tidak bisa memaksa untuk merubah gaya hidup mereka atau cara mereka membakar, mengolah, mengangkut serta memperjual belikannya.....
kita patut berbangga, dan hormat dengan kesahajaannya....

salam terbaik
3 joko

jika ingin mengetahui lebih dengan foto-foto saya juga bagaimana saya melakukan edit di photoshop, bisa di buka
 http://rumah-j.blogspot.com/


2 comments:

  1. menarik sekali foto2nya dengan setting kasongan membuat langkah ingin berkunjung ke sana, artistik

    ReplyDelete
  2. Monggo silahkan berkunjung ke kasongan...

    ReplyDelete